Note for my Soulmate

Pertama kali melihatmu, kurasakan getaran aneh yang begitu menggangu, adrenalinku terasa terpompa, darah mengalir begitu deras menuju otak dan kembali mendetakkan jantungku yang semakin lama semakin berpacu. Nafasku semula normal, kini menjadi terengah – engah tiada arah...
apa yang menghinggapiku sehingga hati ini terasa begitu gelisah. Senyummu yang manis membuat diri ini menjadi gila. Tak tersadar keberanianku untuk mengenalimu lebih jauh terlontar bak roket yang meluncur tanpa awak. Melesat cepat menembus kecepatan cahaya menuju inti tata surya. Bergumamku di dalam hati. Seindah inikah hidupku jika aku memilikimu?
Ada teori fisika yang berpendapat, apabila aku dianggap suatu medan magnet, kau adalah kutub utaranya, meski dingin ( secara geografis ) namun masih banyak tanda – tanda kehidupan di dalamnya dan jika itu benar  adanya aku tiada lain adalah kutub selatan, kutub yang dingin dan tak berpenghuni. Dan kedua kutub itu akan saling tarik menarik dan bukannya menjauh. Ibarat kau lengkapi hidupku yang tak berarti. Lengkapi aku yang  serba kekurangan ini. Menghibur dikala sedih. Menangisi kematianku, dan mencintai aku sewaktu hidup. Aku adalah lelaki yang terberuntung di dunia jika aku mendapatkan hatimu sampai ujung senja. Aku akan sangat bahagia jika kau merasakan apa yang kurasakan juga. Tidak akan ada air mata kesedihan yang menghiasi hari – harimu dan itu semua akan kuubah menjadi air mata kebahagian. Kesetiaanku kasih sayangmu akan kutunjukan. Hal terpahit dan paling menyakitkan yang tidak ingin aku alami adalah pengkhianatan. Aku terlalu takut kau meninggalkan aku tanpa sebab. Janganlah kau berpaling jika aku membutuhkanmu. Aku butuh cintamu, kasih sayangmu dan akan kujaga itu.
Tatapanmu membuatku melayang ketika kita jauh saling mengenal. Kuberanikan diri mengungkapkan dan akhirnya kau menjawab dengan sebuah senyuman. Senyuman manis yang takkan pernah kulupakan. Saat itu, aku berikrar menjaga cintamu seutuhnya dan membuat sebuah harapan, kau akan selalu di benakku sayang. Telah lama kunanti setelah perjalanan panjang mencari , akhirnya di kota budaya kutemukan cinta sejati. Kumohon agar kau tak membaca tulisan ini, aku hanya takut kau akan takut mencintaiku lebih dalam, menjauh dariku bahkan menghilang ditelan bumi.
Dimana cinta berkembang pasti ada yang tidak senang, mengisyaratkan aku untuk menjauhimu. Menakutiku karena kau akan memanfaatkanku dan menjelaskan hal – hal buruk tentangmu, dan bodohnya aku yang mudahnya terpengaruh pada saat itu. Tapi begitu melihat sikapmu padaku, ragu itu kukubur dalam – dalam karena aku mempercayai tulus kasihmu. Kumohon jangan membacanya sayang, aku takut kau tak mencintaiku lagi. Hati ini akan sangat sakit jika kau pergi, kutulis 400 cinta ini hanya untukmu bidadariku...
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management